Tahun 2012 belum juga berganti. Namun, tren smartphone pada 2013 sudah bisa diprediksi: layar dan resolusinya lebih besar. Smartphone berlayar 5 inci tak lagi jadi sensasi. Sementara resolusi 1080 (full HD) menjadi fitur yang harus ada.

Ketika ukuran iPad terbaru nanti dikabarkan mengecil, tren ukuran layar smartphone di masa depan justru akan membesar. Sebenarnya tren ini sudah dapat diprediksi. Seiring konsumsi multimedia pengguna yang semakin tinggi melalui smartphone-nya, layar lebih besar menjadi tuntutan karena menjanjikan kenyamanan.

Bahkan Apple yang mulanya konservatif dengan iPhone berlayar 3,5 inci akhirnya mengalah juga dengan memperkenalkan iPhone 5 berlayar lebih panjang (4 inci). Artinya, keinginan pengguna memiliki smartphone berlayar besar sudah sangat tinggi.

Para pesaing Apple bahkan lebih liberal, menyajikan berbagai ukuran diagonal smartphone lebih luas, yang dianggap paling tepat bagi pengguna. Mulai dari 4,3 inci, 4,65 inci, 4,7 inci, hingga 4,8 inci.

Nah, jika Anda menganggap ukuran 4,8 inci itu terlalu besar, bisa jadi Anda tidak akan siap dengan gelombang smartphone yang akan menjadi tren pada 2013. Yakni, smartphone-smartphone berlayar lebar (diatas 5 inci) dan beresolusi setajam televisi dengan resolusi tinggi (HDTV).

Sejak September lalu Sharp sudah mulai memproduksi LCD beresolusi tinggi (full HD) berukuran 5 inci dengan kepadatan piksel yang diklaim “tertinggi di dunia”. Panel LCD itu memiliki resolusi 1920 x 1080 dan kerapatan 443 ppi (piksel per inci). Itu sama saja memadatkan TV full HD sebesar 42 inci ke layar sebesar 5 inci!

Layar tersebut mampu menampilkan informasi 2,3 kali lebih banyak dibandingkan layar 720 HD (720 x 1,280) yang dimiliki smartphone saat ini. Sebagai perbandingan, iPhone 5 yang memiliki teknologi retina display”hanya” memiliki kerapatan 1136 x 640 dengan 326 ppi atau 35% lebih rendah dibandingkan layar keluaran Sharp.

Sharp menggunakan teknologi CG-Silicon (Continuous-Grain Silicon) yang fungsinya untuk mengurangi layer (lapisan). Layar tersebut juga dapat beroperasi pada konsumsi daya lebih rendah dibandingkan layar 5 inci yang ada saat ini.

Ternyata Sharp bukan satu-satunya perusahaan yang mengembangkan teknologi layar 5 inci beresolusi tinggi. JDI (Japan Display Inc.) juga dalam proses untuk memproduksi besar-besar layar full HD 5 inci beresolusi 1920 x 1080 dan 443 ppi dalam sebuah joint venture dengan Hitachi, Sony, serta Toshiba.

JDI akan memproduksi modul TFT-LCD menggunakan teknologi LTPS (Low-Temperature Poly-Silicon) dan IPS (In-Plane Switching), menghasilkan layar yang memiliki kontras sangat tinggi, sudut pandang sangat lebar, serta luminasi tinggi dan pergantian warna minim.

Perusahaan lain yang juga memproduksi layar LCD 5 inci dengan kerapatan tinggi adalah LG. Untuk tahap awal mereka akan memproduksi layar tersebut untuk perusahaan asal China, Oppo, yang berencana meluncurkan smartphone Oppo Find 5. Display baru LG itu menggunakan AH-IPS (Advanced High Performance In-Plane Switching) yang telah diperbarui untuk memberikan sudut pandang lebih lebar, akurasi tinggi pada warna, dan respon lebih cepat terhadap sentuhan.

Tapi vendor global yang sudah terjun di segmen ini adalah HTC. Akhir pekan lalu mereka mengumumkan produk flagship terbaru yang disebut HTC J Butterfly. J Butterfly memiliki layar 5 inci Full HD, 1080p, dan resolusi 440 ppi, menjadikannya smartphone dengan layar terbaik yang ada dipasaran saat ini.

Dan ternyata layar bukan satu-satunya kekuatan utama HTC J Butterfly. Sebab, spesifikasi smartphone tersebut juga sangat mengesankan. Prosesornya menggunakan quad-core 1.5 GHz Snapdragon S4. RAM-nya mencapai 2 GB, kapasitas penyimpanan 16 GB, kamera 8 MP, dan Android 4.1 Jelly Bean.

Ketebalan smartphone tersebut hanya 9,1 mm, namun baterainya mencapai 2,020 mAh.

Sayangnya, smartphone tersebut ternyata hanya akan dipasarkan di Jepang dan di-bundling eksklusif dengan operator asal Jepang KDDI. Kendati demikian, perusahaan asal Taiwan itu juga memastikan bahwa mereka akan mengembangkan model lain untuk pasar global.

Ketika dikaitkan dengan penggunaan multimedia dan konektivitas internet berkecepatan tinggi, smartphone full HD 5 inci ini akan menjadi aset bagi para developer dan konsumer. Demikian Sang-Deok Yeo, CTO LG Display dan Executive VP dalam keterangan resminya. ”LG ingin menjadi pemimpin dalam memproduksi inovasi pada teknologi layar,” ujar Sang-Deok.

Yang jelas, panel 5 inci sudah dipastikan akan meramaikan pasar handset mulai tahun depan. Sejauh ini memang momentum akan kebutuhan layar yang lebih besar sudah sangat tinggi. Terutama dengan kesuksesan Samsung Galaxy Note dan beberapa handset 5 inci lainnya yang akan segera dirilis. Misalnya LG Optimus Vu dan Lenovo LePad S2005.

Sulit Dibedakan Mata Telanjang

Dalam keterangan resminya, pihak LG mengatakan bahwa resolusi smartphone yang tinggi membuat pengguna dapat melihat konten video dengan kejernihan setara HDTV.

Namun, apa yang dikatakan Presiden dan CEO DisplayMate Raymond Soneira sedikit berbeda. Menurut Raymond, dengan mata telanjang akan sangat sulit membedakan ketajaman foto dan video beresolusi antara 720 dengan 1080 di layar yang begitu kecil.

”Detail gambar terkecil dalam sebuah foto selalu tersebar di lebih dari satu piksel. Detail gambar tidak selalu sempurna sejalan dengan struktur [olse; di layar,” ujar Soneira. ”Karena itu video yang ditampilkan di layar smartphone 1920 x 1080 tidak akan memberikan perbedaan visual yang signifikan,” ia menambahkan.

Tidak hanya itu, jika pengguna menjauhkan smartphone dari mata, maka ketajamannya pun akan berkurang. Sama seperti jika Anda duduk lebih jauh dari HDTV. Soneira bahkan menyebut bahwa resolusi 1080p untuk seseorang dengan penglihatan 20/20 (normal) pun tetap akan sia-saia karena mata manusia tidak akan bisa membedakan ketajaman lebih dari 229 ppi.

Meski demikian Soneira tetap menyebut ada satu keuntungan smartphone 1080 dibandingkan dengan 720: yakni lebih banyak ruang bernafas untuk elemen tampilan antarmuka. Seperti tombol dan teks. Resolusi yang lebih besar memungkinan lebih banyak piksel dari sebuah website untuk muncul. Sebuah email pada smartphone berlayar 5 inci full HD, misalnya, bisa menampilkan lebih banyak kata.

Walau Soneira mengatakan bahwa resolusi 1080 tidak memberi perbedaan besar pada mata pengguna, bukan berarti vendor smartphone tidak akan menggunakananya sebagai selling point.