
Istilah ”membawa pengalaman bioskop ke ruang keluarga” kini dapat diartikan secara harfiah. Sebab, teknologi televisi terbaru sekarang sudah mampu menayangkan resolusi gambar 4K atau setara film berformat digital yang biasa ditonton di bioskop. Seperti apa?
TV 4K adalah sebutan untuk televisi ultradefinition atau ultra high-resolution. Yakni, televisi dengan resolusi empat kali lebih besar dibandingkan high definition TV (HDTV) yang ada di pasaran saat ini. Disebut ”4K” karena setidaknya ada 4.000 piksel dalam bentang horizontal layar televisi itu.
Jika resolusi HDTV yang sudah sangat tajam itu adalah 1920×1080 atau ”1080p”, maka resolusi TV 4K dimulai dari 3849×2169 hingga 4096×3112. Resolusi inilah yang digunakan oleh sinema digital (bioskop) saat ini. Jadi seandainya Anda memiliki TV 4K, Anda benar-benar memiliki bioskop di ruang keluarga.
TV 4K baru akan tersedia di pasaran (global) sebelum akhir tahun. Namun bagaimana bentuk, tampilan, serta fitur TV terbaru ini bisa dilihat di IFA 2012 di Berlin, pada 31 Agustus-5 September 2012.
IFA adalah pameran consumer electronics terbesar di dunia setelah CES, CeBIT and Computex. Lewat IFA pula disimpulkan bahwa 4K akan menjadi tren baru dalam industri televisi. Bahkan disebut-sebut akan bersaing dengan teknologi 3D yang sudah populer.
Seperti apakah tampilan TV 4K? Raymond Soneira dari perusahaan riset DisplayMate mengatakan bahwa TV 4K memberikan standar baru terhadap kualitas gambar disebuah perangkat elektronik.
Ia menyebut bahwa HDTV 1080p yang ada dipasaran saat ini sudah bisa disebut dengan ”retina display”, teknologi yang diunggulkan Apple di produk iPad dan MacBook Pro itu. ”Retina display” adalah resolusi yang sangat tinggi pada layar,–memberikan warna dan ketajaman akurat–, sehingga saat dilihat dalam jarak dekat pun tetap tajam.
Nah, jika Anda sudah merasa “wow” dengan ketajaman resolusi HDTV yang berukuran 55 atau 60 inci (sudah dipasarkan di Indonesia), maka TV 4K akan membuat Anda terkejut.
Detail gambarnya tak berbeda saat menonton film di bioskop. Bahkan saat dilihat dalam jarak dekat (beberapa inci dari layar), sama sekali tidak menunjukkan piksel yang pecah atau pudar.
Harap dicatat bahwa TV 4K ini memiliki ukuran yang sangat masif: 84 inci atau 213 cm keatas (diagonalnya). Jika TV yang ada dirumah Anda sekarang adalah 42 inci, maka 84 inci adalah empat kali lebih besar dari ukuran itu. Mengapa harus sedemikian besar? Karena dengan ukuran yang besar inilah keunggulan resolusi 4096 x 2160 ini dapat terasa. Logikanya dengan piksel yang lebih banyak, maka ukuran layar pun bisa terus menerus diperbesar tanpa mengorbankan ketajaman.
Sony, mengunggulkan Bravia 4K LCD TV XBR-84X900 berukuran 84 inci dan panel LCD berresolusi 3,840 x 2,160 dan kepadatan 52 ppi (jumlah piksel di setiap inci). TV tersebut dilengkapi 10 unit speaker stereo serta konektifitas nirkabel. Harganya disebut-sebut mencapai USD30.000 atau (Rp286 juta).
”Sudah sejak lama Sony berfokus dalam pengembangkan teknologi 4K di ranah profesional. Antara lain melalui kamera film profesional CineAlta ‘F65’ yang mampu menghasilkan konten 4K,” tulis Sony dalam keterangan resmi mereka.
Vendor lainnya yang tidak mau kalah bersaing dalam TV 4K adalah LG Electronics. Sebelum dipamerkan di Berlin, TV 4K mereka LG ultradefinition 84LM9600 sudah diluncurkan di Korea pada 22 Agustus silam dengan harga USD22.106 (Rp210 juta).
Havis Kwon president dan CEO Home Entertainment Company LG mengatakan bahwa TV ultradefinition milik LG ini menjanjikan pengalaman baru dalam mengonsumsi konten.
Vendor lain seperti Toshiba, Samsung, Panasonic, dan manufaktur raksasa IT lainnya juga sudah siap dengan produk TV 4K mereka.
Kendati demikian, teknologi 4K masih butuh waktu cukup lama untuk bisa berekskalasi. Ada beberapa alasannya. Yang pertama dan terpenting adalah ketersediaan konten. Masih sangat sulit untuk mendapatkan konten 4K.
Alasan kedua adalah soal kapasitas simpan. Hingga saat ini belum ada media yang cocok untuk menyimpan film berukuran 4K yang besarnya bisa puluhan hingga ratusan GB. Sekadar catatan, satu buah film bioskop digital rata-rata berukuran 150 GB. Film Avatar arahan James Cameron bahkan berukuran 280 GB.
Meski demikian, 4K TV adalah tren yang sudah ”meracuni” industri. Artinya, hanya tinggal menunggu waktu seberapa cepat teknologi TV 4K ini akan tinggal landas. Menurut survei yang dilakukan oleh Sony, pada Desember mendatang toko-toko elektronik di Amerika sudah mulai menjual TV 4K.
Kehadiran resolusi 4K ini juga menunjukkan bagaimana hausnya konsumen terhadap konten yang lebih hebat dari yang sebelumnya. Dalam waktu dekat akan terjadi proses upscale, baik TV, DVD, ataupun Blu-ray supaya tampil lebih baik.
Phil Molyneux, chief operating officer Sony Electronics mengatakan bahwa situasi yang terjadi saat ini tidak ada bedanya ketika kaset tape tergusur oleh CD dan DVD. ”Kami selalu mendapatkan pertanyaan ini saat meluncurkan sebuah teknologi baru: sudah ada kah kontennya?”,” ujar Molyneux. ”Jawabannya adalah, kami akan membawa konten itu ke pasar. Sesegera mungkin,” ia menambahkan.

Mengenal Resolusi 4K:
- Kualitas gambar dan resolusi pada televisi layar datar (flat panel TV) meningkat jauh melalui teknologi 4K, yang disebut juga Quad HD atau Super HD.
- Resolusi 4K (4.000) pada ultra high definition TV (UHDTV) memiliki kerapatan 3840 x 2160 (8,3 megapixel) baik dalam dimensi vertikal dan horisontal. Bandingkan dengan resolusi HDTV standar (1920 x 1080 atau 2,1 megapixel)
- Mengapa beralih ke 4K? Resolusi lebih besar memungkinkan lebih banyak informasi yang ditampilkan dalam sebuah gambar. Dengan kepadatan piksel lebih besar, TV jauh lebih tajam dan jernih.
- YouTube adalah satu-satunya layanan video hosting yang memungkinkan 4K video untuk dialirkan, karena memungkinkan resolusi hingga 4096 x 3072 (12,6 megapixel ).
- Ada yang menyebut kualitas 4K sebenarnya baru akan terasa di layar dengan ukuran lebih besar dari 100 inci. Karena itulah televisi 4K dibuat dalam ukuran yang amat besar: dimulai sekitar 80 inci.
- Di IFA 2012, para vendor sudah mulai unjuk gigi memamerkan cetak biru televisi dengan resolusi 4K. Sebut saja Toshiba 4K Quad Full HD TV yang berukuran 84 inci, atau Sony 4K Bravia KD-84X9005 dengan ukuran yang sama.
- Minimnya konten 4K menunjukkan bahwa perkembangan teknologi ini masih berada pada fase-fase awal. Positifnya, produksi film dengan kualitas resolusi 4K di Hollywood meningkat. Salah satunya The Hobbit arahan Peter Jackson yang disyut menggunakan kamera RED Epic camera.
- DVD Blu-ray belum mendukung resolusi 4K. Slot HDMI pun harus dimodifikasi untuk dapat mengalirkan resolusi sebesar 4K.
- Berlahan 4K akan mulai diadopsi oleh berbagai peranti elektronik, walau mulanya mungkin menggunakan teknik upscale. Tidak hanya televisi dan monitor, namun juga konsol game dan peranti bergerak.