Hibrida perangkat dengan mobilitas tablet namun di-otaki prosesor setara notebook terus dilakukan oleh para vendor elektronik. Tentu saja tujuannya adalah melahirkan sebuah perangkat yang mampu mengadopsi hal-hal terbaik dari dua kategori berbeda itu.
Di IFA 2012, hibrida antara ultrabook dan tablet mengedepan dan menjadi sorotan. Para raksasa teknologi seperti Toshiba, Hewlett-Packard (HP), dan Dell bersaing dengan prototip hardware yang ditenagai oleh sistem operasi Windows 8 keluaran Microsoft.
Windows 8 yang baru dilepas ke pasaran mulai Oktober 2012 mendatang adalah sistem operasi yang sudah banyak dipuji karena fleksibilitasnya menjadi tablet dan notebook sekaligus. Sebuah sistem operasi yang menantang dominasi iPad dan tablet Android, juga segmen notebook secara umum.
Windows 8 memang hadir dalam dua pilihan. Versi ringkas disebut Windows Runtime (RT) yang ditenagai oleh prosesor ARM. Versi ini lebih hemat tenaga dan lebih mendekati fungsi tablet Android dan iPad. Versi Windows 8 standar menghadirkan kemampuan komputasi penuh, tidak berbeda dengan notebook pada umumnya.
Pada Juni 2012, Microsoft sudah memperkenalkan Surface, hardware pertama yang mengusung sistem operasi Windows 8. Surface dikenalkan guna “merangsang” para vendor untuk dapat mendesain hardware yang out of the box, yang mampu memaksimalkan fitur-fitur pada Windows 8. Salah satunya melalui penggunaan Touch Cover. Yakni kover atau pelindung layar yang juga berfungsi sebagai kibor.
Begitu Windows 8 RTM (release to manufacturer) meluncur, para Original Equipment Manufacturer (OEM) antusias untuk mengembangkan hardware yang dapat menyempurnakan pengalaman pengguna saat beriteraksi dengan tablet-ultrabook ini.
Mereka berani bereksplorasi untuk membuat produk yang lebih baik dari Microsoft Surface, bahkan dengan desain produk yang sama sekali baru—bahkan belum pernah teruji sebelumnya–.
Namun yang pasti, konsumen akan diuntungkan karena memiliki semakin banyak pilihan. Desain mana yang terbaik, tentu konsumen pula yang menjadi pengadilnya. Nah, berikut ini adalah beberapa ragam desain hibrida ultrabook-tablet yang muncul di IFA 2012.
Toshiba Satellite 925t
Oleh Toshiba, mekanisme geser ini disempurnakan. Karena setelah digeser, layar laptop dapat diberdirikan membentuk posisi laptop tradisional. Dalam posisi inilah 925t menjadi sebuah ultrabook.
Lihat saja spesifikasi: prosesor Intel Core i5 yang sangat mumpuni, kartu grafis Intel HD 4000, kapasitas simpan 128 GB SSD, 2 slot USB 3.0, slot HDMI, serta 3.5 mm headphone jack. Ukurannya sendiri tetap kompak, dengan tebal tak lebih dari 2 cm dan berat 1,4 kilogram. Toshiba belum bicara soal harga. Tapi diperkirakan berada diatas Rp10 juta dan baru akan dikapalkan pada 26 Oktober mendatang.
Dell XPS Duo 12
Ketika diputar 180 derajat, maka layar akan menghadap ke muka, sedangkan kibor dan touchpad tersembunyi di belakang. Dalam posisi ini pengguna bisa memaksimalkan fungsi sentuh. Ketika ingin memanfaatkan kibor, lakukan langkah sebaliknya: putar layar ke arah sebaliknya, buka clamshell-nya, dan siap digunakan sebagai ultrabook.
Dell masih merahasiakan spesifikasi dari XPS Duo 12, kecuali layarnya yang memiliki resolusi 1920 x 1080. Seandainya XPS Duo 12 menggunakan Windows 8, maka Dell sudah siap dengan XPS 10 untuk OS Windows Runtime (RT) yang menggunakan prosesor Snapdragon S4 milik Qualcomm.
HP Envy x2
Kuncinya pada desain kibor lengkap dengan trackpad yang mengutamakan kenyamanan mengetik, juga engsel yang membuat layarnya bisa menutup seperti fungsi clamshell pada laptop biasa. Kibor eksternal ini ternyata juga memiliki baterai. Ketika di-tandem, tablet akan mendapatkan 45 persen tambahan tenaga.
HP Envy x2 memiliki layar sentuh berukuran 11,6 inci. HP juga membenamkan teknologi Beats Audio, NFC, stylus, memori SSD, serta kamera 8 MP di dalamnya. Kemungkinan besar produk ini akan dilego diatas Rp10 jutaan.