Suasana peluncuran Honda Brio di Tribeca, Central Park, Jakarta, Kamis 2 Agustus silam.
Honda Brio meluncur penuh percaya diri. Fitur-fiturnya tertinggi di kelasnya city car. Desainnya kompak dan menggoda. Sedangkan performanya bikin geleng kepala. Apa yang membuat Brio berbeda dibanding kompetitornya?

Acara peluncuran Honda Brio (dalam bahasa Italia berarti enerjik) dikemas secara spektakuler di Tribeca, Central Park, Jakarta Barat, Kamis (2/8) silam. Acara tersebut dimeriahkan oleh penampil seperti Agnes Monica, Afgan, Judika, Ariel Tatum, Princess dan Kevin, serta Cherrybelle.

PT Honda Prospect Motor (HPM) rupanya ingin total dalam mengenalkan line-up terbaru mereka, Honda Brio, ke pasar. Terutama anak muda yang jadi sasaran utama mobil kompak tersebut. Brio yang diimpor utuh (CBU) dari Thailand ini memang memiliki arti penting bagi PT HPM. Inilah satu-satunya produk Honda yang seluruh model-nya dipasarkan dibawah Rp200 juta.

Seperti diketahui, mobil dibawah Rp200 juta menguasai lebih dari 60 persen pasar Indonesia. Masuknya Honda ke segmen ini jelas menunjukkan keinginan mereka untuk mengambil porsi kue yang lebih besar lagi.

Target Honda jelas: menjadikan Brio sebagai pemimpin segmen city car sebagaimana Honda Jazz unggul di kelas hatchback, City di kelas mini sedan, Civic di small sedan, serta CR-V di market SUV.

City car adalah kategori baru yang segar dan potensial. Mungkin market size-nya sekerang terbilang kecil jika dibandingkan hatchback ataupun MPV. Meski demikian, city car diprediksi jadi menjadi mobil pilihan konsumen Indonesia di masa depan karena irit, kompak, praktis untuk digunakan sehari-hari.

Buktinya, dari tahun ke tahun pertumbuhan segmen ini tumbuh drastis. Pada 2010, misalnya, jumlah city car yang terjual hanya sebesar 17.627 unit. Namun pada 2011 jumlahnya meningkat 188,43 persen menjadi 33.214 unit. Pada Januari hingga Juni 2012 penjualan city car masih naik sebesar 8 persen.

”Potensi pasar city car sangat terbuka lebar,” ujar Jonfis Fandy, Marketing dan After Sales Service Director PT HPM. ”Kebutuhan konsumen adalah transportasi. Mereka ingin sebuah mobil yang mudah melewati jalanan macet, bisa parkir ditempat sempit, juga praktis untuk diajak ke kantor atau ke sekolah,” ia menambahkan.

Tentu saja kedatangan Brio di segmen city car jelas membuat pertarungan di segmen yang sudah panas ini menjadi jauh lebih sengit. ”Ini adalah momen kembalinya Honda bersaing di segmen mobil dengan harga terjangkau,” beber Jonfis.

Honda sadar betul bahwa mereka butuh strategi berbeda untuk bisa menggoyang popularitas kompetitor seperti Nissan March, Chevrolet Spark, Hyundai i10, Kia Picanto, hingga Suzuki Splash.

Karena itu Honda mengambil langkah berbeda dengan ”meninggikan standar”, mengemas fitur dan spesifikasi Brio sesuai keinginan konsumen di Indonesia. Terutama mereka yang menjadi penggemar setia produk Honda. Para konsumen ini tidak hanya menginginkan city car biasa. Namun, city car dengan fitur yang serba lebih. Lebih di standar keamanan, lebih di desain, juga lebih di performa mesin.

Karena itu pula sektor mesin menjadi perhatian utama Honda. Jika di India dan Thailand Brio menggunakan mesin 1.200 cc, Brio versi Indonesia memakai mesin Honda i-VTEC SOHC 1.3 liter 4 silinder yang mampu memompa tenaga hingga 100 dk (tertinggi di kelasnya).

”Anak muda ingin tenaga besar. Akselerasi. Dan kemampuan melibas tanjakan. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan dalam mengemudi,” ujar Tomoki Uchida, Presiden Direktur PT HPM.

Adapun sistem keamanan Brio juga sangat lengkap untuk ukuran mobil kecil. Mulai sistem pengereman ABS + EBD, teknologi sasis G-CON + Ace, Dual SRS airbag, hingga pretensioner dengan load limiter seatbelt.

Untuk kenyamanan mengemudi di dapat dari performa sporty transmisi otomatis 5 percepatan (5AT), Drive by Wire, Electric Power Steering (EPS), Grade Logic Control, serta Shift Hold Control. Teknologi tersebut membuat perpindahan gigi halus, respon tenaga seketika, serta akselerasi yang cepat.

Konsep eksterior Brio berupa “double triangle” terlihat dinamis di bagian depan dan sporty di belakang. Bonnet-nya melengkung khas Honda. Sedangkan grill depannya berlapis krom. Di buritan, kaca belakang lebar memberi kesan futuristik dan memberi visibilitas luas bagi pengemudi.

Takahiro Higuchi, Kepala Proyek Honda R&D Co. Ltd., Automobile R&D Center, Jepang, menyebut Honda Brio sebagai micro metropolitan jet. Yakni sebuah mobil praktis di lingkungan perkotaan (urban).

Menurut Takahiro, istilah micro metropolitan jet itu dibentuk oleh beberapa elemen. Antara lain advanced design (desain yang gaya), efficient packaging (kabin yang lapang), intelligent performance (kenikmatan berkendara dan irit). ”Kami menciptakan Brio sesuai dengan perubahan, cara pandang, serta kebutuhan konsumen. Tentu tanpa meninggalkan elemen seperti durabilitas, kualitas, dan reliabilitas,” ujarnya.

Stripes Generation
Tujuh unit Honda Brio yang dipajang di Tribeca, Central Park, Jakarta Barat, Kamis (2/8) silam, memang mencuri perhatian. Warna-warna candy seperti fresh lime green metallic atau cerulean blue mettalic membuat Brio terlihat catchy dan fresh.

Namun hal unik pada penampilan Brio adalah sticker garis sporty di eksteriornya. Sticker tersebut memanjang dari bagian depan ke belakang. Ternyata modifikasi stripping ini dapat diperoleh konsumen di seluruh dealer resmi Honda dengan harga Rp1.500.000.
”Supaya menegaskan penampilan racing,” ujar Jonfis Fandy, Marketing dan After Sales Service Director HPM. Tentu saja, alasan lain penambahan aksesoris ini adalah melekatkan imej Brio di kalangan anak muda.

Dan bagi mereka yang ingin mendorong modifikasi ke next level, bisa memilih aksesoris Honda Modulo. Pilihan aksesorisnya meliputi fog lamp, front grill, side skirt, hingga panel instrumen.

Honda Brio ditargetkan terjual 1.200 unit per bulan atau 6.000 unit hingga akhir 2012 mendatang. Mulai tahun depan, Brio akan dirakit (CKD) di pabrik Honda di kawasan Karawang Industrial Park, Jawa Barat. Sedangkan pada 2014 mendatang Honda juga berencana untuk meluncurkan Honda Brio versi MPV.