Mengakses aplikasi yang terhubung dengan mobil melalui iPad.
Sinergi antara smartphone dan mobil sudah dimulai dan akan terus berakselerasi. Dalam waktu dekat pengemudi sudah tidak canggung lagi untuk mengontrol audio dan video, berinternet, serta mengakses berbagai fitur mobil hanya lewat smartphone mereka.

Tiga tahun setelah iPod dikenalkan pada 2001, pabrikan mobil premium BMW berhasil membuat perangkat multimedia keluaran Apple tersebut terhubung secara alami ke sistem audio mobil mereka. Dengan fitur tersebut pengemudi dapat memilih lagu yang ada di iPod langsung lewat sistem infotainment mobil.

Fitur itu mungkin sederhana. Tapi, faktanya kompatibilitas kompatibilitas sistem audio mobil dengan iPod atau iPhone sudah menjadi standar dalam mobil keluaran terbaru. Lihat saja line-up produk Honda—Civic, City, ataupun Odyssey—yang sistem audionya sudah “iPod ready”.

Ketika MINI Cooper Countryman diluncurkan di Indonesia awal tahun ini, sinergi antara mobil dan smartphone seolah mendapat perbaikan drastis. Utamanya melalui teknologi yang disebut MINI Connected.

Mini Connected adalah aplikasi untuk platform iOS yang dapat di-unduh gratis di Apple App Store. Setelah terinstal di ponsel, pengemudi cukup menghubungkan iPhone mereka ke slot di MINI yang tersedia. Selanjutnya, fitur-fitur dalam iPhone mereka seolah berpindah ke built-in display mobil seharga Rp579 juta tersebut.

Pengemudi, misalnya, bisa memanfaatkan sistem navigasi Google Maps untuk mendapat petunjuk arah (Google Local Search). Streaming radio internet (web radio) hingga update status Twitter dan Facebook juga bisa dilakukan melalui koneksi internet yang ada di ponsel.

Built-in display MINI juga dapat menampilkan konten musik ataupun video yang ada di iPhone pengguna. Dan yang lebih unik adalah ini: MINI Connected dapat memilihkan lagu berdasarkan gaya mengemudi pengguna.

”Pengalaman yang personal ini sesuai dengan pemilik MINI. Yakni urban people yang selalu jadi bagian dari trendsetter,” ujar Dennis A. Kadaruskan, product planning BMW Group Indonesia.

Urban people selalu ingin terkoneksi. Karena itu Juni silam BMW Indonesia mengenalkan fitur yang disebut Car Hotspot pada BMW Seri 3.
Seperti namanya, Cart Hotspot adalah wireless router atau Wi-Fi Hotspot yang diintegrasikan langsung ke sistem komunikasi mobil. Dengan fitur tersebut pengguna dapat mengakses Wi-Fi yang dipancarkan mobil lewat smartphone, tablet, atau bahkan laptop mereka sepanjang sinyal GSM tersedia.

Menurut Dennis, karena terintegrasi dengan sistem komunikasi mobil, sinyal yang diperoleh perangkat Wi-Fi Hotspot seharga Rp9 juta itu lebih kuat karena langsung dihubungkan ke antena luar mobil.

Memaksimalkan hubungan antara smartphone dan mobil juga dilakukan oleh Jeep lewat teknologi U-Connect. Teknologi ini sebenarnya simpel. Smartphone dan mobil di-pairing menggunakan bluettoh. Setelah itu pengguna cukup berbicara tanpa menggunakan headset saat menerima telepon. Atau berkata “dial” untuk melakukan panggilan.

Teknologi suara mungkin tidak terdengar sophisticated. Namun, justru suara ini akan menjadi bagian dari teknologi masa depan. Dalam Apple Worldwide Developers Conference (WWC) 2012 belum lama ini, VP iOS Software Apple Scott Forstall menjukkan teknologi Eyes Free, yang merupakan demo bagaimana Siri bisa terintegrasi pada sebuah mobil. Cukup dengan menekan sebuah tombol di tuas kemudi, maka pengguna bisa langsung mengaktifkan Siri di iPhone mereka.

Pabrikan mobil sudah mengantre untuk menggunakan teknologi ini. Tidak hanya BMW dan Mercedes-Benz, tapi juga Land Rover, Jaguar, Audi, Toyota, Chrysler hingga Honda. Dampak Siri di mobil tentu besar. Sebab pengemudi tidak akan terdistraksi. Mereka cukup mengucapkan perintah untuk mengirim SMS, mengatur janji, memainkan musik di mobil, atau menentukan tujuan.

Tidak hanya Apple dengan Siri-nya yang melirik industri automotif. Banyak vendor teknologi yang sudah menyiapkan cetak biru bagaimana teknologi mereka diaplikasikan di mobil. Intel, misalnya, sudah siap mengintegrasikan prosesor Intel Atom untuk digunakan sebagai “otak” sistem multimedia mobil.

Ton Steenman, VP Intelligent System Intel menyebut bahwa pihaknya ingin membawa gaya hidup digital pengguna dari rumah ke mobil. Integrasi ponsel atau perangkat bergerak lainnya ke mobil ternyata akan menjadi sebuah standar pada 2016 mendatang.

Hal ini diungkap oleh firma riset Juniper Research asal Inggris. Industri ini diprediksi akan tumbuh hingga USD14,4 miliar dalam 4 tahun kedepan. Pada saat itu tercatat 92 juta kendaraan sudah bisa mengakses internet.

Penelitian yang dilakukan ABI research juga memprediksi hasil yang tak berbeda. Internet, aplikasi ponsel, serta fitur teknologi canggih lainnya akan menjadi standar dalam sebuah mobil dalam lima tahun kedepan. Mereka memperkirakan pada 2017 nanti lebih dari 60 persen kendaraan di dunia akan ”terkoneksi”.

”Konektivitas di dalam mobil akan merubah industri automotif,” ujar VP dan direktur ABI dan Dominique Bonte. Diperkirakan penetrasi global OEM mobil yang terkoneksi menempus 11,4 persen pada 2012.