Kehadiran LG Optimus 4X HD membuat ”quad core battle” menjadi lebih sengit. Bagaimana smartphone tersebut dapat bersaing dengan superphone lainnya seperti HTC One X dan Samsung Galaxy SIII i9300?

Walau sedikit terlambat, setidaknya LG Optimus 4X HD sudah mengantongi nilai plus dibanding kompetitornya: harga yang lebih murah. Ponsel tersebut dilego Rp5,9 juta atau lebih murah Rp200 ribu dibandingkan HTC One X dan terpaut hampir Rp1 juta dari Samsung Galaxy SIII.

Meski demikian, bukan berarti spesifikasi hardware maupun fitur-fitur yang dimiliki Optimus 4X HD lebih inferior. Justru sebaliknya, kesimpulan saya Optimus 4X HD bahkan lebih unggul dalam beberapa hal. Optimus UI 3.0 adalah salah satunya. Memang setiap vendor bebas melakukan kustomisasi terhadap sistem operasi Ice Cream Sandwich (ICS) agar eksperiens pengguna lebih kaya. Samsung punya TouchWiz di Galaxy SIII. Sementara HTC One X menggunakan HTC Sense 4.0.

Namun ada beberapa hal yang paling saya suka dari Optimus UI 3.0, mulai dari banyaknya shortcut untuk memudahkan pengaturan menu, pilihan themes variatif, cara berinteraksi dengan folder yang sedikit berbeda, dan yang tak ketinggalan adalah aplikasi Quick Note untuk menulis catatan dimana saja, bahkan melakukan screen capture seketika.

LG Optimus 4X HD memang punya beberapa fitur yang sederhana, tapi ternyata berguna karena digunakan terus menerus. Sebut saja LG backup yang fungsinya seperti Apple Time Machine. Data, aplikasi, dan setting ponsel pada suatu waktu dapat disimpan dan ditampilkan kembari jika dibutuhkan. Fitur lain yang menarik adalah Video Zooming. Opsi tersebut memungkinkan saya memperbesar atau memperkecil gambar video! betapa mengasyikannya.

Masuk ke desain, Optimus 4X HD yang saya review ini berwarna putih. Black is the white. Sekarang putih lebih seksi daripada hitam. Desainnya memang sedikit kaku. Dengan garis tegas, mengotak, dan bersudut tajam. Sementara material plastiknya juga kalah elegan jika dibandingkan HTC One X atau Galaxy S III.

Soal ukuran pun Optimus 4X HD lebih tebal. Mencapai 8.9 mm, dengan berat 141 gram. Tapi sebenarnya sudah lebih tipis dan punya bezel lebih kecil dibandingkan dengan produk mereka sebelumnya seperti Optimus L7. Ukuran Optimus 4X HD yang sedikit tebal itu juga jadi blessing in disguise. Sebab ponsel tersebut menjadi sangat nyaman untuk digenggam. Karena ukuran yang terlalu tipis seperti seperti Motorola Droid Razr justru membuatnya canggung saat dipegang.

Sudut-sudut Optimus 4X HD yang tegas terinspirasi dari LG Prada 3.0, ponsel kolaborasi LG dengan Prada itu. Ini terlihat dari garis krom yang melapisi bodi bagian samping, serta ukiran segitiga yang terinspirasi dari perhiasan. Tampilan lain yang saya suka adalah tombol back, home, dan action bisa menyala dan menghilang di bezel yang putih

Cheolwoong Cho, Sales & Marketing Senior Manager Mobile Communication Division PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) mengatakan bahwa dua keunggulan LG Optimus 4X HD dibandingkan dua kompetitornya adalah layar dan baterai.

Layar 4.7 inci True HD IPS memiliki kepadatan warna 312 ppi. Pengaruhnya layar akan tetap terang saat digunakan dibawah sinar matahari. Dengan kerapatan 1,280 x 720 piksel, kualitas layar Optimus 4X HD cukup baik. Warna-warnanya natural dan tidak terlalu menor.

Sedangkan baterainya, seperti yang disebut Cho, mencapai 2,150 mAh Li-Ion. Soal ini, saya tidak mau mengklaim smartphone mana yang bisa tahan lebih lama. Karena soal pemakaian ini sangat personal. Saya yang lebih banyak berinternet, streaming video di YouTube, mengakses jejaring sosial, dan bermain game membuat Optimus 4X HD harus menyapa colokan listrik dua kali dalam sehari.

Tentu quad core dan layar lebih besar sangat jauh pengaruhnya terhadap kemampuan komputasi. Prosesor NVIDIA 1.5GHz quad-core (4-PLUS-1) Tegra 3 SoC, 1GB RAM, 16GB built-in storage, quadband HSPA+ 21Mbps membuat game, website, dan aplikasi bisa diakses lebih cepat. Powerful pula dalam melakukan multitasking.

Soal kamera, Optimus 4X HD menggunakan resolusi 8 MP yang mampu merekam video Full HD 1080p. Saya sangat favoritkan teknologi zero lag yang membuat kamera menjepret langsung begitu jari menyentuh layar. Fitur lain yang saya suka adalah Time Catch Shoot, dimana kamera melakukan pengambilan gambar hingga lima frame tepat sesaat sebelum tombol rana ditekan.

Saat mengaktifkan aplikasi kamera di Optimus 4X HD terlihat berbagai fitur seperti HDR, Timer shot, foto 3D alias panorama, continous shot ( sekali jepret bisa beberapa kali foto dalam walaupun hanya dalam kualitas VGA), pilihan resolusi, scene mode, ISO dan white balance.

Fitur lain yang tidak ketinggalan adalah NFC. Samsung sudah mengeskplorasi fitur ini lewat S-Beam. S-Beammemaksimalkan fungsi Wi-Fi direct dan teknologi NFC sehingga bertukar file (sesama Galaxy SIII) bisa dilakukan cepat hanya dengan dengan menyentuhkan saja. Meski demikian, saya belum melihat bagaimana NFC bisa dimaksimalkan di smartphone ini. Oh ya, tidak seperti One X dan Galaxy SIII yang menggunakan menggunakan micro-SIM card, Optimus 4X HD memakai sim-card biasa. Bagi saya, ini memudahkan.

Perbandingan Harga:
HTC One X : Rp6.199.000
LG Optimus 4X HD : Rp5.999.000
Samsung Galaxy SIII: Rp6.999.000