Bisa jadi Honda Odyssey adalah satu dari sedikit MPV (multi-purpose vehicle) premium yang sama-sama memanjakan pengemudi maupun penumpang. Maklum, di beberapa model MPV lainnya saya lebih suka duduk di bangku baris kedua (menjadi penumpang) dibandingkan menyetir. Sebab, umumnya MPV yang ditujukan untuk keluarga itu kurang asyik untuk dikemudikan.
Tapi dengan melihat bentuk luar Odyssey saja rasanya orang sudah tidak sabar untuk segera duduk bangku pengemudi. Ini karena lekuk bodi Odyssey yang mendobrak pakem MPV pada umumnya: landai, pipih, dan aerodinamis. Mobil yang diimpor utuh dari Jepang ini memang menggunakan rancang bangun sedan (ultra low platform floor) meski unsur MPV-nya sendiri tetap kental.
Rasanya seperti sedang mengemudikan Honda New Civic dengan bagian buritan yang lebih besar dan berat. Meski, tidak ada masalah ketika harus mengajaknya mengebut atau sedikt bermanuver di jalan tol. Sekali lagi, center of gravity ala sedan serta konfigurasi mesin 2.4 L DOHC i-VTEC membuat Odyssey bisa melesat dengan cepat.
Disaat saya sedang tidak terburu-buru dan ingin mengoptimalkan efisiensi bahan bakar ada dua cara yang bisa dilakukan. Pertama dengan menekan tombol hijau ECON yang membuat tenaga berkurang cukup banyak. Tapi penghematan BBM yang bisa dicapai cukup besar, 20 persen.
Kedua dengan fitur Eco-Assist di meter cluster. Komputer pada mobil akan mendeteksi gaya mengemudi, membuat speedometer berubah dari biru menjadi hijau jika saya berkemudi ”eco”.
Saya suka dengan posisi berkendara Odyssey karena power adjuster 8 arah yang bisa mengatur posisi duduk sesuai keinginan. Juga handrest untuk mengistirahatkan tangan kiri. Ah, seandainya saja headrest-nya bisa ditekuk tentu akan lebih sempurna.
Seperti ciri khas mobil Honda lainnya, Odyssey memiliki jendela besar untuk visibilitas lebih baik serta kabin V-shape berdesain theatrical yang lapang. Maksud desain theatrical ini adalah bangku baris kedua dan ketiga didesain seperti bioskop. Penumpang di bangku kedua merasa lebih tinggi dan punya visibilitas yang luas ke depan dan seterusnya.
Hal lain yang menarik perhatian adalah kompartemen Odyssey yang sangat banyak. Bertebaran di pintu, dashboard, serta disamping kursi pengemudi. Kompartemen ini penting sekali bagi mereka yang menggunakan Odyssey untuk menemani aktifitas sehari-hari. Sekadar untuk menyimpan uang receh, majalah, kertas-kertas, gelas kopi, ponsel, tablet, dan lainnya.
Menariknya lagi kompartemen tengah ini bisa ditekuk yang menciptakan ruang lagi untuk meletakkan handbag, laptop bag, belanjaan, tas bayi, atau bahkan cooler box.
Sungguh tidak disangka walau mobil ini pipih tapi justru spacious karena bisa memanfaatkan sudut ruangan dengan maksimal. Jangan lupa bangku baris ketiga di belakang bisa dilipat penuh dengan satu tombol dan menghasilkan bagasi 1.056 liter. Itu cukup untuk mengangkut belanjaan, laundry, dan tas golf Anda sekaligus.
Tentu dengan harga Rp529 juta ekspektasi pembeli terhadap mobil ini cukup besar. Honda menjawabnya dengan menyediakan fitur penunjang kemewahan yang cukup banyak.
Misalnya interior Odyssey terbaru yang terasa lebih berkelas. Mulai jok kulit yang lebih gelap, panel kayu di dasbor dan pintu, sunroof, hingga iPod yang bisa langsung dinavigasi lewat layar sentuh.
Di bagian eksterior perubahannya justru lebih banyak lagi. Begitu berpengaruhnya hingga Anda akan mengenali Odyssey yang diluncurkan Maret 2012 silam itu dengan model sebelumnya dengan mudah.
Karena Desain Odyssey terbaru ini jauh lebih mewah dan modern. Misalnya lampu utama, lampu kabut (fog lamp), aero kit di bemper depan, atau side skirt yang berubah total. Dan yang tentu saja lampu belakang yang lebih sipit dan menggunakan teknologi LED.
Intinya Odyssey adalah mobil yang diciptakan tepat untuk segmennya. Yakni, keluarga modern, eksekutif, ataupun wanita yang menginginkan mobil nyaman dikendarai dan memiliki utilitas yang sangat tinggi.
my dream car …. and still, in my dream
SukaSuka