”Apakah dunia memerlukan mesin pencari lagi?”, pertanyaan yang terlontar pada akhir 1990an itu tak hanya dijawab CEO Google Larry Page dengan jawaban ”ya”. Ia justru balas menjawab, ”dunia butuh sebuah mesin pencari yang sempurna,”.

Kesempurnaan itu diberikan Google, yang kini menjadi perusahaan teknologi terbesar dunia. Dalam beberapa tahun terakhir mereka secara aktif dan masif melakukan akuisisi yang nilainya mencapai ratusan triliun rupiah untuk terus mengembangkan layanan mereka di berbagai.

Lewat Android, Google langsung menjadi pemimpin di sistem operasi mobile dalam beberapa tahun saja. Saat ini ada 100 juta smartphone Android di dunia dan 400 ribu ponsel Android yang di aktifkan per hari.

Tapi, Android hanya sebuah awal. Karena Google sudah menyuguhkan berbagai inovasi baru yang akan merubah gaya hidup para pengguna aktif internet (netizen). Merubah, karena layanan mereka membuat aktifitas berinternet menjadi begitu mudah. Berikut ini adalah inovasi terbaru Google pada 2011:

Chrome Market
Pada 2010 ada 70 juta pengguna peramban (browser) Google Chrome. Sekarang jumlahnya menjadi 160 juta. Tahun lalu Google Chrome hanya ditargetkan untuk bersaing dengan browser yang sudah mapan seperti Mozilla Firefox, Opera, ataupun Internet Explorer. Tahun ini Chrome akan mendefinisikan ulang fungsi sebuah browser.

Karena fungsi Chrome tidak hanya sebagai jendela bagi Anda untuk mengakses sebuah situs. Melainkan berubah menjadi piranti yang memungkinkan Anda untuk bermain game, menjalankan aplikasi, hingga berbelanja aplikasi di dalam browser.

Karena Google baru saja mengenalkan Google Web Store, semacam toko aplikasi khusus untuk Chrome. Hanya dengan bermodal browser, pengguna kini bisa memainkan berbagai aplikasi dan game seperti saat mereka memainkannya di smartphone.
Anda bisa memainkan Angry Birds, Plants vs Zombie, dan game populer lainnya tanpa perlu menginstalnya ke PC. Semua dilakukan di dalam browser. Fitur Chrome sudah mendukung API (application programming interface), WebGL, dan Canvas 2D. Sehingga aplikasi yang dikembangkan di WebGL bisa berjalan 100x lebih cepat.

Cara kerja toko aplikasi ini kurang lebih sama dengan Android Market ataupun Apple App Store.
Pengguna bisa mengunduh aplikasi berbayar ataupun gratis di browser mereka. Caranya cukup log-in menggunakan username dan password akun Gmail Anda.

Tak hanya ini, saat ini Google juga mengajak para developer untuk mengembangkan aplikasi di Google Web Store. Perkembangan dari browser ini benar-benar tak terbatas. Anda juga dapat langsung mengakses toko aplikasi tersebut di alamat chrome.google.com/webstore dengan terlebih dulu mengunduh Google Chrome.

Chromebook PC
Chromebook adalah netbook yang menggunakan sistem operasi Chrome OS ciptaan Google. Chrome OS di desain untuk memudahkan pengguna berinteraksi dengan internet lewat sinergi dengan peramban Google Chrome.

Dibandingkan Windows ataupun Mac, Chrome OS punya banyak benefit. OS ini begitu ringannya, hingga membuat baterai netbook dapat digunakan seharian. Untuk start-up juga cepat, hanya butuh 10 detik. Chrome OS juga tidak akan terinfeksi firus, dan dapat menginstal update secara otomatis.

Bagaimana jika pengguna butuh aplikasi untuk mengetik dan aktifitas produktif lainnya? Gampang. Anda bisa memanfaatkan layanan cloud Google seperti Google Docs, Calendar, Gmail, dan lainnya. Untuk bermain game ataupun mengakses aplikasi, Google Chrome akan mengambil kendali.

Chromebook ini tidak di desain untuk menggantikan tablet. Tapi justru untuk menggantikan laptop. Google menyasar pengguna yang mencari alat produktif ringan, dan bisa mudah berselancar internet.

Chromebook di rilis dalam dua vendor, Samsung dan Acer. Versi Samsung memiliki spesifikasi layar 12,1 inci, baterai yang tahan seharian, Wi-Fi, 3G. Versi Wi-Fi USD429 dan Wi-Fi/3G USD499. Untuk Acer hadir dalam layar 11,6 inci,Wi-fi/3G, dengan harga USD349. Keduanya mulai dipasarkan di Amerika pada 15 Juni mendatang.

Menariknya, Chromebook ini juga ditargetkan untuk pebisnis, dan perusahaan. Untuk versi ini, perusahaan akan mendapat alat yang disebut Web console, yang akan menjadi sentral dari semua Chromebooks di sebuah kantor.

Android Market Baru

Google menjawab kritik soal lemahnya Android Market saat dibandingkan dengan Apple App Store milik Apple dengan desain Market yang baru. Sederet perbaikan dilakukan.

Versi baru Android Market (sementara tersedia di versi web) memberikan lima fitur baru. Yang pertama berupa daftar aplikasi teratas yang lebih baik. Kemudian ada daftar ”Editor’s Choice”, daftar developer teratas, daftar aplikasi lain, dan aplikasi yang sedang populer.

Menurut Eric Chu dari divisi Android Market, pihaknya ingin mengelompokkan berbagai aplikasi yang terbaik bagi pengguna. Dengan adanya pengelompokkan ini, pengguna Android akan lebih mudah mencari dan mengunduh aplikasi yang tepat bagi mereka.

Saat ini, sudah 4,5 miliar aplikasi Android yang telah diunduh dengan total ada 200 ribu aplikasi di Android Market. Sayangnya, di Indonesia, Google belum membuka layanan untuk aplikasi berbayar.

Honeycomb 3.1 dan Ice Cream

Setelah delapan versi OS Android dalam dua tahun terakhir, masih ada dua lagi OS Android yang harus ditunggu oleh pengguna : Honeycomb 3.1 dan Ice Cream Sandwich.

Honeycomb 3.1 punya fitur task switcher yang meminimkan konsumsi memori, sehingga bisa menjalankan aplikasi lebih banyak tanpa risiko hang. Widget-nya juga diperbaiki, bisa ditampilkan vertikal atau horizontal.

Sebaliknya, Ice Cream Sandwich yang akan dirilis di kuartal IV/2011 akan jadi OS yang menggebrak. ” OS tersebut akan jadi OS terbaik yang pernah kami rilis. Bisa berjalan di smartphone maupun tablet,” kata Mike Claren dari tim engineer Android.
Film dan Musik

Google mengumumkan bahwa mereka akan masuk ke lini film dan musik lewat Android Market dan Android Musik.
Pengguna dapat membeli film lewat Android Market, dan menontonnya dengan cara streaming dari handset Android mereka.
Layaan rental film ini memiliki durasi 30 hari hingga 24 jam, sudah tersedia di Motorola Xoom sekarang dan Android 2.2 dalam waktu dekat.

Untuk layanan musik dilabeli Music Beta by Google, dimana pengguna bisa menggungah musik mereka di cloud baik melalui web maupun smartphone/tablet mereka.

Layanan ini didasarkan pada Music Manager, yang dapat bersinkronisasi dengan iTunes music library. Pengguan bisa mengunggah playlist, rekomendasi, detail album, dan lainnya. Saat ini, layanan yang bisa diakses di music.google.com itu masih beta dan gratis. Google sendiri menjamin tidak akan ada pelanggaran hak cipta yang acap dikeluhkan oleh label musik.

Android at Home
Tak cuma memberi solusi mobile, Google juga mengemas Android sebagai media yang hadir di rumah. Kedepannya, berbagai piranti rumah Anda akan bisa dikontrol melalui ponsel Android di jaringan Wi-Fi. Solusi ini disebut Android at Home.

”Kami ingin setiap alat di rumah Anda bisa terhubung dengan aplikasi Android,” kata eksekutif Google.

Dalam demo, sebuah tablet Android dapat menyalakan lampu buatan Lighting Science. Saat ini Google menjalin kerjasama dengan pemain industri lain untuk menghadirkan berbagai produk rumah tangga lain yang bisa dikontrol lewat Android.

Untuk mempermudah, ada pula Project Tungsten yang akan berfungsi menjadi semacam hub di rumah. Piranti Tungsten ini akan menjadi media kontrol utama, misalnya untuk menyalakan home stereo system atau piranti hiburan lainnya.

Para developer atau produsen juga dapat mengakses Android Open Accessory untuk memudahkan mereka menciptakan berbagai piranti yang bisa terkoneksi dengan Android.