Apple untuk laptop, Android untuk smartphone
Presiden Qualcomm International Asia Tenggara John Stefanac bertanya kepada saya yang asik mengetik wawancara di tablet Samsung Galaxy Tab. ”Apakah Anda masih memiliki gadget lain? Laptop? Ponsel?,” tanyanya.

“Ya, saya punya BlackBerry, sebuah ponsel CDMA, kamera digital, dan laptop di rumah,” jawab saya.

Ia tersenyum sembari mengatakan bahwa kedepannya orang cenderung memiliki lebih dari satu perangkat komunikasi mobile (multiple device), baik itu laptop, tablet, ataupun smartphone. Karena setiap piranti komunikasi mobile itu memiliki fungsi dan kebutuhannya sendiri-sendiri.

Dengan semakin banyaknya gadget yang beredar saat ini, orang memang cenderung menjadi tech-savvy. Bahkan mereka yang dulunya mengaku gaptek bisa jadi ikut menggunakan smartphone (misalnya) karena tuntutan dari lingkungan sosialnya.

Saat ini berbagai gadget yang ada memiliki life-changing capabilities karena interaksinya dengan internet dan jejaring sosial. Baik itu membuat pekerjaan jadi lebih mudah (email, word processing), memudahkan berhubungan dengan orang lain (BBM, WhatsApp, sosial media), faktor fun (game), hingga aplikasi penunjang gaya hidup (GPS, foto).

Sebuah survey yang dilakukan Duracell menyebut bahwa 75 persen dari orang tua di Amerika bergantung pada mobile devices mereka untuk menyelesaikan aktifitas dalam sehari. Tak heran jika kemudian orang lantas menjalin ikatan emosional lebih kepada gadget mereka.


Tak usah jauh-jauh di Amerika, lihat saja teman atau anggota keluarga kita yang memiliki lebih dari satu ponsel. Ada yang kombinasi smartphone + ponsel mediocre, smartphone + smartphone, mediocre + mediocre, smartphone + tablet, dan lainnya.

Buat saya apa yang dikatakan John memang benar. Amatlah tidak nyaman membawa berbagai gadget saat kita bepergian. Tapi, buat saya yang bisa dikategorikan tech-savvy, mau tidak mau harus dilakukan.

BlackBerry harus dimiliki karena komunikasi paling cepat, nyaman, dan mudah sejauh ini masih tetap di BBM. BB ini saya gunakan juga untuk Twitter, Facebook, dan terkadang mencatat to-do-list di notes. Saya menggunakan Motorola Q9 CDMA untuk menelpon/SMS, karena memang mendapat jatah pulsa dari kantor.

Tablet Galaxy Tab ini khusus untuk konsumsi konten multimedia, misalnya menonton film, bermain game, browsing, dan mengetik. Dan kemarin saya baru saja membeli iPod Nano 6th gen karena merasa tidak nyaman untuk mendengarkan musik di Galaxy Tab.

Jadi, setiap gadget punya fungsinya sendiri-sendiri, kendati sebenarnya banyak dari fungsi-fungsi itu yang bisa dilebur jadi satu. Karena itu, sekali lagi, amatlah tergantung kepada kebutuhan, aktifitas, serta gaya hidup setiap masing-masing individu. Saya sendiri berpikiran untuk menjual Galaxy Tab ini, atau malah menukarnya dengan iPad. Tapi mungkin nanti 😀